TANJUNGPINANG (HAKA) – Bermula dari masalah banjir yang tidak tertangani, membuat mantan Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah ikut berang.
Penyebabnya, komentar Wakil Wali Kota (Wawako) Rahma yang menyebut pihaknya tidak mau terlihat pencitraan, dalam menangani persoalan banjir.
Kepada hariankepri.com, Lis sangat menyayangkan ucapan Rahma yang terkesan menyebut pemerintahan sebelumnya (Lis-Syahrul), selalu pencitraan ketika turun lapangan saat hujan dan banjir melanda.
“Yang perlu dia (Rahma, red) tahu, bahwa sejak saya dan Pak Syahrul menjabat, ada 101 titik banjir di Tanjungpinang, baik kecil dan besar,” sebutnya.
Jadi ketika dia turun waktu itu saat banjir dan hujan, benar-benar untuk menyelesaikan persoalan banjir. Hasilnya, hingga saat ini titik banjir tinggal sekitar 20-30an titik saja.
“Kalau dibilang dulu pencitraan, saya dengan Pak Syahrul yang wako dia sekarang, pencitraan juga dong,” ucapnya.
Lis meminta Rahma untuk tidak mencari pembenaran sendiri, lalu menyalahkan pemimpin daerah sebelummya. Sudah menjadi resiko kepala daerah, jika mendapat kritikan dari masyarakat.
“Kami saja selama lima tahun menjabat, selalu juga dikritik, tak pernah sekalipun kami menghujat apalagi menyalahkan kepemimpinan sebelumnya oleh Bu Tatik (Suryatati, red),” ujarnya.
Untuk itu, Lis meminta Rahma untuk belajar dan mempelajari lagi Undang-Undang (UU) 23 tentang pemerintah daerah. Di situ bisa tahu, seperti apa tugas dan kewajiban kepala daerah bersama wakil kepala daerah.
“Rahma harus hati-hati gunakan bahasa, karena akan jadi bumerang bagi diri sendiri. Dia harus belajar lagi sama Pak Syahrul,” kata Lis memperingatkan Rahma.
Lis menambahkan, selama ini ia membiarkan saja apapun yang dilakukan oleh Rahma, karena menghormati dan menghargai sebagai Wawako Tanjungpinang.
“Ini sudah beberapa kali Rahma menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Makanya sekarang saya perlu menyampaikan klarifikasi,” tutupnya. (fik)
