Beranda Headline

Kemenkes Perpanjang Masa Imunisasi Campak Rubella sampai Desember

0
Pelaksanaan Imunisasi MR di Tanjungpinang

JAKARTA (HAKA) – Virus Campak dan Rubella (MR) akan sangat berbahaya dan merugikan negara apabila menginveksi ibu hamil. Karena ibu hamil yang terinveksi virus tersebut akan menyebabkan kecacatan pada anak yang dilahirkan.

Satu-satunya cara untuk menghindari virus itu adalah dengan imunisasi MR. Untuk itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah melanjutkan waktu kampanye Imunisasi MR fase ke-2 ini hingga 31 Desember 2018.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Kemenkes drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid mengatakan, cakupan imunisasi MR sampai 31 Oktober pukul 18.00 WIB belum mencapi target 95 ersen atau 32 juta anak. Cakupan imunisasi MR baru mencapai 66,9 atau 21,4 juta anak.

“Artinya kekebalan anak terhadap virus MR belum terbentuk sehingga kami (Kemenkes) masih meminta kepada kawan-kawan di daerah semuanya, untuk terus melaksanakan imunisasi MR,” kata drg. Vensya, pada Temu Media terkait Kampanye Imunisasi MR di Ruang Naranta Kemenkes, Kamis (1/11/2018) pekan lalu.

Provinsi dengan cakupan imunisasi MR terendah antara lain Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Riau, termasuk daerah yang tahun ini mengalami bencana yaitu Lombok dan Palu serta Donggala di Sulawesi Tengah.

Targetnya, 395 kabupaten/kota bisa mencapai 95 persen cakupan imunisasi MR yang kondisinya saat ini baru 102 kabupaten/kota.

Namun demikian, tambah drg Vensya, hal tersebut berkat perjuangan tenaga kesehatan di daerah dan dinilai luar biasa.

“Kalau satu kabupaten sasarannya masih ada lima ribu yang belum terimunisasi misalnya, tentu mereka akan mencari sasaran tersebut dan melakukan imunisasi,” ucapnya.

Pelaksanaan kampanye MR ini tidak hanya mengejar target cakupan 95 persen, melainkan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga bisa melindungi orang lain bahkan yang tidak diimunisasi sekalipun.

Baca juga:  Tahun 2022, Pemprov Kepri Sambung Pelantar 1 dan 2 di Tanjungpinang

Tujuan imunisasi MR untuk memutuskan transmisi penyakit MR. Jika cakupan tinggi dan merata tidak akan ada lagi kasus kejadian, kesakitan, kecacatan, apalagi kematian akibat MR.

Keterlibatan gubernur dan bupati sangat vital dalam memastikan kesuksesan kampanye imunisasi, dan tercapainya target 95 persen yang berarti kekebalan kelompok (herd immunity) juga tercapai.

Terkait keberlanjutan imunisasi MR ini, Menteri Kesehatan Nila Moeloek telah menandatangani surat edaran perpanjangan kampanye imunisasi MR. Diharapkan cakupan imunisasi MR bisa mencapai target pada Desember. (red/biro komunikasi kemenkes)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini