Jakarta – Pemerintah sedang mengkaji lokasi ibu kota baru pengganti Jakarta. Kajian ini digarap Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Menurut Direktur Perkotaan Perumahan dan Permukiman Bappenas, Tri Dewi Virgiyanti, kajian saat ini masih dalam tahap awal. Bappenas sedang mencari kota-kota yang sesuai dengan kriteria dasar terlebih dahulu.
“Kita masih mencari kota yang sesuai dengan kriteria dasar, seperti ketersediaan lahan yang cukup, ketersediaan air, dan tingkat bencana alamnya relatif rendah,” tuturnnya saat dihubungi detikFinance, Rabu (12/4/2017).
Rencananya Bappenas akan memilih 3-5 kota yang memenuhi kriteria dasar tersebut. Meski belum banyak kota yang sudah dipilih, namun Virgi mengakui Palangka Raya masuk dalam radar Bappenas.
“Salah sataunya memang Palangka Raya, tapi ada beberapa wilayah lain yang juga akan dikaji. Ada sekitar 3-5 wilayah. Tapi saat ini baru dimulai pencariannya,” terang Virgi.
Virgi mengatakan, terpilihnya Palangka Raya lantaran wilayah tersebut sering kali disinggung setiap ada rencana pemindahan ibu kota di era pemerintahan sebelumnya. Bahkan, di era Presiden Soekarno, pernah diusulkan agar ibu kota dari Kalimantan Tengah itu menjadi ibu kota Indonesia.
“Kan sebelumnya sudah sering diusulkan, dari situ kita ambil yang sudah pernah,” imbuhnya.
Namun hal itu bukan berarti Palangkaraya yang bakal dipilih nantinya. Masih ada beberapa tahapan berikutnya dengan kriteria yang lebih mendetil.
“Kriteria yang detail itu misalnya air, pertumbuhan penduduknya, perkiraan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan dananya berapa. itu detilnya nanti,” jelasnya. (detik.com)
