Beranda Daerah Batam

Dua Matahari Bikin Investasi di Batam Terpuruk

0
Gubkepri bersama rombongan kunker Komisi IV DPR RI

BATAM (HAKA) – Ada dua matahari di Batam, yaitu Pemko dan BP Batam. Dua matahari itu bukannya membuat Batam makin cemerlang, sebaliknya justru membuat Batam semakin terpuruk. Ini dipahami gubernur, dan menyampaikannya ke Komisi VI DPR RI yang datang ke Batam.

Gubernur H Nurdin Basirun menegaskan terkait dualisme kewenagan antara Pemko Batam dengan BP Batam harus segera diakhiri. Jangan ada lagi dualisme kewenangan di Batam.

“Berlarutnya dualisme ini, banyak memberikan dampak bagi pembangunan Batam. Terutama sekali permasalahan investasi,” kata Nurdin saat menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ke Provinsi Kepri di Kantor Walikota Batam, Kamis (20/4/2017).

Gubernur menyebutkan, selama tiga tahun terakhir masalah investasi di Batam cukup memprihatinkan. Pertumbuhan ekonomi melambat. Dari 2014 pertumbuhan ekonomi 7,38 persen, turun di 2015 menjadi, 6, 75 dan kembali terpuruk di 2016 menjadi 4, 13 persen.

“Nilai ekspor yang terus menurun. Padahal seyogyanya yang pas untuk mengelola memang mereka yang paham dan mengerti betul akan Batam. Sehingga nantinya bisa benar-benar memajukan Batam. Tentunya sah secara hukum,” kata Nurdin.

Nurdin berharap Komisi VI DPR RI bisa segera membantu memberikan masukan kepada pemerintah pusat agar pengelolaan Batam dilakukan satu lembaga saja yakni Pemerintah Kota Batam.

Sementara itu pimpinan rombongan Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno menjelaskan, bahwa kehadiran mereka memang dalam rangka bagian yang bisa mengurai persoalan. Karena semua sama-sama tahu kalau Batam sampai hari ini masih menghadapi permasalahan dualisme kewenangan.

Diakui Teguh, Batam dengan menyandang setatus sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBBP) memang dihadapkan pada persoalan yang berlarut-larut yakni adanya dualisme kewenagan.

Baca juga:  BPS Dorong Pariwisata, Tapi Jangan Jadi Kekuatan Ekonomi Batam

“Ini yang kami ingin turut serta menjadi solusi. Agar persoalan dualisme kewenagan Batam segera ada solusi, ” jelas Teguh Juwarno.

Anggota DPRD Kepri Taba Iskandar menyebutkan beberapa permasalahan yang sangat krusial dan harus segera dicarikan solusi. Agar Batam tidak terus menerus dalam kelesuan ekonomi.

“Pertama, masalah pengelolaan lahan. Karena ini sangat penting dan begitu terkait dengan banyak sekali kepentingan. Dengan kata lain, lahan ini menguasai hajat hidup orang banyak,” jelas Taba Iskandar. (red/humas pemprov)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini