TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Penanggulangan Kebakaran Kota Tanjungpinang mencatat, sekitar 1.072 hektar lahan terbakar di wilayah Ibukota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kebakaran lahan itu terjadi sepanjang Januari 2019 hingga Maret 2019 di 134 titik, yang tersebar di empat kecamatan.
Penyebab utama kebakaran diduga, dari faktor human error. Mulai dari membuang puntung rokok di semak belukar, pembakaran sampah hingga membuka lahan baru baik disengaja maupun tidak disengaja oleh warga setempat.
“Sehingga, api cepet merambat di semak belukar akibat angin kencang dan musim kemarau tiga bulan terakhir ini,” demikian dikatakan, Kabid Penanggulangan Kebakaran, Dinas Satpol PP dan Penanggulangan Kebakaran Kota Tanjungpinang, Nanang Herry Kuswanto, saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Ir Sutami Nomor 1, Kota Tanjungpinang, Selasa (2/4/2019).
Atas permasalahan itu, pihaknya telah bekerjasama dengan pihak kepolisian setempat, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungpinang, untuk memberikan pencegahan dini kepada masyarakat, tentang dampak kebakaran baik lahan maupun rumah di pemukiman warga.
“Kami sudah mengirimkan surat edaran di 18 kelurahan terkait sosialisasi penanggulangan kebakaran di tingkat rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW),” terangnya.
Selain itu, menurut Nanang, pihaknya juga telah membentuk kelompok pemberdayaan masyarakat bernama barisan relawan kebakaran (Balakar) di Kelurahan Kampung Bugis, dan Kelurahan Senggarang, Kota Tanjungpinang, guna melakukan pencegahan kebakaran di lingkungan masing-masing.
“Tahun ini direncanakan seluruh kelurahan akan dibentuk Balakar. Kalau ada kebakaran atau ada gangguan maupun mengevakuasi binatang seperti ular, buaya sarang tawon dan jenis hewan lainnya hubungi 077124949,” imbuhnya. (rul)
