Beranda Headline

BPS Dorong Pariwisata, Tapi Jangan Jadi Kekuatan Ekonomi Batam

0
Kepala BPS Kepri Panusunan Siregar

TANJUNGPINANG (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat, pertumbuhan ekonomi Kepri di tahun 2017 secara kumulatif hanya tumbuh sebesar 2,01 persen.

Angka tersebut jauh menurun bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang tumbuh sebesar 5,03 persen.

“Boleh dikatakan ekonomi Kepri tahun kemarin hancur lebur,” ujar Kepala BPS Provinsi Kepri, Panusunan Siregar usai menggelar press release di Kantor BPS Provinsi Kepri, Senin (5/2/2018).

Untuk menyikapi hal tersebut, BPS Kepri menyarankan agar ke depan, Pemprov Kepri bisa lebih menggenjot sektor pengolahan perikanan.

Mengingat saat ini, sektor tersebut belum memberikan andil bagi pertumbuhan ekonomi Kepri. Padahal, potensi perikanan di Kepri boleh dikatakan sangat besar.

Selain itu, ia menambahkan harus ada peningkatan jumlah wisman, tapi dengan target yang jelas.

“Jangan kita menetapkan target agregat target Wisman Kepri 2017, di angka 2,6 juta pengunjung, tetapi harus lebih spesifik kepada negara pasar Wisman Kepri, yaitu Singapura yang misalnya ditetapkan sekian pengunjung, Malaysia sekian pengunjung,” paparnya.

Pasunan menegaskan, pihaknya kurang setuju kalau sektor pariwisata dijadikan sebagai kekuatan ekonomi Batam. Biarlah potensi Pariwisata itu diberikan ke Bintan, Tanjungpinang, Anambas, dan Natuna.

“Kalaupun Batam juga ingin digerakkan sektor pariwisata, galakkanlah sektor Jasa penunjang Pariwisata, seperti transportasi (udara dan laut), akomodasi dengan discount weekend rate, kuliner, shopping, dan lainnya,” sarannya.

Sementara itu lanjut Pasunan, untuk triwulan IV tahun 2017 ini pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh sebesar 2,57 persen. Angka ini meningkat sebanyak 1,37 persen bila dibandingkan pada triwulan III di tahun 2017.

“Pertumbuhan ini didorong dari industri pengolahan yang memberikan andil 1,48 persen. Kemudian dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan andil terbesar yakni 2,48 persen,” jelasnya.

Baca juga:  BMKG: Fenomena MJO Membuat Intensitas Hujan di Tanjungpinang Tinggi

Sedangkan struktur ekonomi Kepri di triwulan IV tahun 2017 masih didominasi oleh industri pengolahan sebesar 36,13 persen, konstruksi 17,76 persen dan
pertambangan penggalian 15,21 persen.

Adapun untuk andil pertumbuhan terbesar disumbangkan oleh kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,47 persen, kemudian diikuti oleh Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,30 persen; dan Konstruksi sebesar 0,16 persen. (kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini