TANJUNGPINANG (HAKA) – Pengusaha Johan Lee Fortune, Pemilik PT Meta Bahvana Abadi (MBA), mengucurkan modal sekitar Rp 500 juta lebih ke Iwan Kurniawan, untuk pembangunan rumah subsidi di kawasan Tobong Bata, Kilometer 9, Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang pada Agustus 2018 lalu.
Namun, pembangunan rumah subsidi sekitar 2,5 hektar itu tidak terealisasi. Hal itu disebabkan, lahannya bersengketa dengan beberapa pemilik tanah lainnya.
“Total yang dipakai sekitar Rp 300 juta lebih. Ditambah pengeluaran saya untuk mengurus administrasi dan lainnya sekitar Rp 200 juta lebih. Maka saya minta dikembalikan Rp 500 juta aja,” ucap Johan seusai menempuh jalur mediasi dengan Iwan Kurniawan di Sat Reskrim Polres Tanjungpinang, Senin (1/4/2019) sore.
Johan menyimpulkan, bahwa Iwan telah melakukan dugaan penggelapan dana pembangunan rumah subsidi tersebut.
“Saya sudah ditipu. Uang sudah dikeluarkan, tapi pengurusannya tidak jelas,” terang Johan.
Untuk itu, ia meminta Iwan Kurniawan, harus mengembalikan uang tersebut selama dua pekan ke depan. Hal itu sesuai kesepakatan yang dimediasi pihak Sat Reskrim Tanjungpinang.
Jika tidak ditunaikan janji yang sudah disepakati, maka manajemen PT MBA akan menempuh jalur hukum.
Menanggapi hali itu, Iwan Kurniawan yang juga salah satu advokat di Tanjungpinang menjamin, akan menyelesaikan persoalan ini secepatnya, sebelum jatuh tempo.
Menurut Iwan, dalam dunia bisnis, termasuk bisnis properti, pasti ada untung dan ruginya.
“Secepatnya akan dilunasi,” ucap Iwan kepada wartawan usai keluar dari ruangan Kantor Satu Reskrim.
Iwan mengaku, awalnya bekerjasama atau berbisnis dengan Johan Lee untuk membangun rumah subsidi. Namun, hingga kini masih terkendala lahan.
“Lahan itu ada kelompok-kelompok yang harus kita dudukan kembali,” imbuhnya. (rul)
