Beranda Headline

Balita yang Alami “Stunting” di Pinang Capai 3.200 Anak

0
Kadiskes Tanjungpinang, Rustam

TANJUNGPINANG (HAKA) – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang bertekad, untuk mengendalikan angka balita pendek dan sangat pendek atau yang dikenal sebagai stunting.

Stunting (pendek) merupakan gangguan pertumbuhan linier, yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis atau infeksi kronis.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam menyampaikan, untuk angka stunting pada balita di Kota Tanjungpinang, sesuai hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdar) yaitu berkisar 19-20 persen, angka tersebut masih jauh di bawah angka Nasional 30-40 persen.

“Namun kalau dikonversikan dalam jumlah anak, angkanya cukup signifikan yaitu sekitar 3.200 anak. Jumlah angka itu perkiraan berdasarkan prevalensi hasil Riskesdas pada tahun 2007,” katanya, Selasa (16/1/2018).

Walaupun angka stuntingnya sebanyak itu, akan tetapi lanjut Rustam, Kota Tanjungpinang merupakan termasuk 10 Kabupaten Kota yang terbaik (Paling rendah angka persentase stuntingnya).

Menurutnya, perlu dikendalikan angka stunting ini, dikarenakan dalam jangka panjang dapat memiliki dampak buruk pada anak.

Seperti, menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi.

Oleh karena itu, dalam mengendalikan stunting, Dinkes Kota Tanjungpinang mengambil beberapa strategi, pertama upaya perbaikan yang perlu dilakukan pada tingkat keluarga, dan masyarakat.

Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi gangguan secara langsung yaitu dengan pengecekan kesehatan selama kehamilan sampai anak balita.

“Termasuk juga pengadaan bahan makanan lokal yang bergizi seimbang sesuai dengan kondisi ibu dan umur kehamilan, umur dan kesehatan anak balita,” jelasnya.

Baca juga:  Dapat Mesin Jahit dan Mesin Kopi yang Mahal, Warga: Terima Kasih Ibu Rahma

Kedua, lanjut Rustam, upaya dukungan dari pihak Dinkes, yakni program perbaikan gizi dan kesehatan ibu hamil yang telah sudah atau sedang dilakukan oleh Dinkes Kota Tanjungpinang untuk mencegah stunting. (zul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini