LINGGA (HAKA) – Minimnya pengawasan dari pemerintah, membuat aksi penambangan timah ilegal merajalela. Penambangan makin marak di Kawasan Penyanggah Hutan Lindung Gunung Muncung, Kecamatan Singkep.
Kepada hariankepri.com, salah seorang warga yang mengaku bernama Yulianti mengatakan, bahwa aksi penambangan yang diduga ilegal ini kemungkinan besar mengunakan alat berat, sehingga bisa membuat lubang sedalam sekitar 10 meter dengan lebar puluhan meter.
“Tidak tau pak siapa yang punya, kami hanya mencari sisa timah dari penambang yang mengunakan mesin di bagian atas bukit,” ucapnya saat berpapasan dengan wartawan, Selasa (17/1).
Dikatakannya, sebelum para pekerja mulai bekerja mencari timah, daerah tersebut terlebih dahulu dilubangi dengan mengunakan alat berat. Setelah dinilai ada potensi timah, para pekerja lain mulai menyeremprotkan air di sekitar tebing-tebing lubang tersebut.
“Pekerja lainnya mengumpulkan tanah hasil semprotan untuk kemudian dimasukan ke mesin pemisah tanah dan timah,” kata ibu paruh baya yang ikut mengais sisa timah itu.
Pantauan hariankepri.com, kondisi tanah pasir yang rawan longsong sangat berpotensi menimbun pekerja yang sedang beraktivitas. Tanpa rasa takut atas resiko,para pekeeja terus menyemprotkan air ke dinding tebing.
“Kalau kejadian orang tertimbun timah sudah sering terjadi di Dabo di lokasi pencarian timah lain. Kalau di sini belum pernah. Takut tetap ada, kalau tidak bekerja anak kami makan apa,” imbuh wanita tersebut. (ana)
