Beranda Headline

Andi Anhar Ungkap Aliran Uang BUMD Rp 14 Miliar, Isinya Mengejutkan

0
Andi Anhar Chalid

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kemana habisnya dana penyertaan modal PT Pembangunan Kepri sebesar Rp 14 miliar mulai terungkap.

Modal yang bersumber dari uang rakyat dalam APBD tersebut, rupanya telah habis digunakan oleh direksi PT Pembangunan Kepri tahun 2007-2010, untuk pembentukkan 11 anak perusahaan PT Pembangunan Kepri.

Termasuk biaya jalan-jalan keluar negeri direksi PT Pembangunan Kepri saat itu. Hal ini diungkapkan oleh mantan Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri periode 2004-2009, Andi Anhar Chalid, Kamis (7/9/2017).

Baca Juga : Dirut Pertama Kabur,  Ini 3 Tokoh Komisaris Pertama BUMD

“Memang berdasarkan hasil audit kami dulu, dana penyertaan modal itu sudah habis untuk membuat anak perusahaan dan biaya operasional direksi serta kunjungan kerja ke luar negeri,” ujarnya.

Ke 11 anak perusahaan PT Pembangunan Kepri yang dibentuk pada waktu itu yakni Kepri Oil dua perusahaan yang bergerak di bidang migas yakni Kepri Energy dan Kepri Gas Inti Utama.

Kemudian dibidang infrastruktur, yaitu Tenaga Listrik Bintan (TLB) bergerak di bidang listrik dan Kepri Malaka Solution yang bergerak di bidang informasi komunikasi dan teknologi.

Selanjutnya di sektor jasa usaha, BPR Kepri Batam dan BPR Kepri Bintan yang bergerak bidang keuangan.

Selanjutnya, Kepri Enerflow Environment yang bergerak di bidang penanggulangan pencemaran lingkungan, PT Sin Kepri Logistic, bergerak bidang logistik, PT Jasa Angkasa, untuk menggarap usaha bandara, PT Bangun Cemerlang bergerak bidang pelabuhan dan terakhir PT Indonusa Pandu Nautica untuk jasa pandu pelayaran.

“Dari sekian banyak perusahaan itu yang berjalan sampai sekarang hanya PT Jasa Angkasa yang menyediakan avtur,” tuturnya.

Setelah dana penyertaan modal itu habis untuk membuat anak perusahaan. Pada saat itu lanjutnya, Reviansyah selaku Direktur Utama (Dirut) PT Pembangunan Kepri pernah juga mengajukan permintaan untuk penambahan modal PT Pembangunan Kepri.

Baca juga:  84 Mesin Pembangkit Datang, 33 Pulau Masuk Listrik

Sebab, memang sesuai dengan Perda dana penyertaan modal yang akan diberikan oleh Pemprov Kepri ke PT Pembangunan Kepri jumlahnya mencapai Rp 100 miliar.

“Tapi karena dari hasil audit kami modal awal itu tidak ada hasilnya. Maka tidak kami berikan. Karena bukannya menambah hasil tapi malah menambah hutang,” sebutnya. (kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini