TANJUNGPINANG (HAKA) – Beberapa pekan terakhir masalah parkir kenderaan roda dua dan empat di depan Kampus STIE, menjadi polemik.
Keberadaan tanda boleh parkir di depan kampus dan seberang kampus, menjadi pertanyaan warga. Sejak kapan tanda boleh parkir tegak di jalan tersebut.
“Kok bisa ada boleh parkir di depan kampus itu, lama-lama angkot juga bisa ngetem di situ dong, kan ada tanda boleh parkir,” ujar Nirwan salah seorang pengendara yang tinggal tidak jauh dari kampus tersebut.
Ia mengatakan, sepengatahuan dirinya, bahwa status jalan tersebut adalah jalan nasional. Artinya, jalan ini baik pemeliharaan dan tindakan lainnya diketahui pusat.
“Dan di daerah manapun, yang namanya jalan nasional tidak ada terpasang marka jalan yang tandanya boleh parkir. Sebab jalan nasional adalah jalan arteri, kecuali jalan provinsi, atau kota/kabupaten,” ungkapnya.
Saat dikonformasi, Kepala Bidang (Kabid) Darat Dishub Kota Tanjungpinang, Yamin menyampaikan, tanda marka boleh parkir di depan STIE itu sudah lama terpasang.
“Kalau tak salah udah hampir setahun,” sebutnya.
Hingga saat ini pihaknya terus melakukan himbauan dan penertiban terhadap pengendaraa yang melakukan parkir sembarangan atau memakan bahu jalan.
“Setiap hari kami lakukan penertiban di depan kampus STIE, kalau ada yang parkir sembarangan langsung kami tertibkan,” terangnya.
Ia mengatakan, di depan Kampus STIE itu ada dua rambu parkir, yaitu rambu Parkir (P) kusus roda dua tepatnya di depan kampus, sedangkan di seberang jalan Kampus STIE disitu ada rambu P (Parkir kendaraan umum atau boleh kendaraan roda empat maupun dua).
Terkait surat yang akan dilayangkan, Yamin mengatakan, suratnya sudah dikonsep, dan foto-fotonya sudah dilampirkan hanya menunggu surat itu naik ke Kadishub.
“Artinya, nanti pihak Dishub dan pihak terkait akan mendudukan dengan pihak Kampus dan ini rencananya akan mengundang media agar tidak ada yang ditutup tutupi apa kesalahan dari STIE sampai mereka tidak sanggup untuk menyediakan lahan parkir,” tutupnya. (zul)
